Attending dalam proses konseling

Attending dalam proses konseling


Menurut Hutauruk & Pribadi (1984: 3) bahwa teknik attending meliputi:
a.       Posisi badan ( termasuk gerak isyarat dan ekspresi muka):
1)      Posisi badan yang baik, mencakup:
a)      Duduk dengan badan menghadap klien
b)      Tangan diatas pangkuan atau berpegang bebas atau kadang – kadang digunakan untuk menunjukkan gerak isyarat yang sedang dikomunikasikan secara verbal.
c)      Responsif dengan menggunakan bagian wajah, umpamanya senyum spontan atau anggukan kepala sebagai persetujuan atau pemahaman dan kerutan dahi tanda tidak mengerti.
d)     Badan tegak lurus tanpa kaku dan sekali – kali condong kearah klien untuk menunjukkan kebersamaan dengannya.
2)      Posisi badan yang tidak baik mencakup:
a)      Duduk dengan badan dan kepala membungkuk menghadap klien.
b)      Duduk dengan sangat kaku.
c)      Gelisah atau tidak tenang  (resah)
d)     Mempergunakan tangan, kertas, dan kuku tangan.
e)      Sama sekali tanpa gerak isyarat.
f)       Selalu memukul – mukul dan menggerakkan tangan dan lengan.
g)      Wajah tidak menunjukkan perasaan.
h)      Terlalu banyak tersenyum, kerutan dahi atau anggukan kepala tidak berarti.
b.      Kontak Mata
1)      Kontak mata yang baik berlangsung dengan melihat klien pada waktu dia berbicara kepada konselor dan sebaliknya.
2)      Kota mata yang jelek mencakup:
·         Tidak pernah melihat klien.
·         Menatap klien untuk secara  konstan dan tidak memberi kesempatan klien untuk membalas tatapan.
·         Mengalihkan pandangan dari klien segera sesudah klien melihat kepada konselor.
·         Mendengarkan
1)      Cara mendengarkan yang baik mencakup:
a)      Memelihara perhatian penuh dengan terpusat kepada klien.
b)      Mendengarkan segala sesuatu yang dikatakan klien.
c)      Mendengarkan keseluruhan pribadi klien ( kata – katanya, perasaan dan perilakunya) dan memahami seluruh pesannya.
d)     Mengarahkan apa yang konselor katakan terhadap apa yng telah dikatakan oleh klien.


2)      Cara mendengarkan yang jelek mencakup:
a)      Memungkinkan konselor sendiri diganggu oleh keributan lain, pandangan diluar pandangan klien.
b)      Mengajukan pertimbangan – pertimbangan tentang pribadi klien sebelum mendengarkan semua pesan klien.
c)      Merumuskan suatu respon terhadap klien sebelum klien mengakhiri pesannya.
d)     Melompat – lompat dari topik yang satu ke topik yang lain.

Contoh Penggunaan Teknik Attending
Konseli            : Assalamua’alaikum, siang Bu!
Konselor          : Walaikumsalam, siang mbak Fishy! Silahkan duduk! ( sambil berjabat tangan dan mempersilahkan duduk)
Konseli            : Bu, maaf yah siang – siang mengganggu Ibu.
Konselor          : ahh...tidak apa – apa mbak Fishy. Bagaimana kabarnya mbak? (dengan tersenyum dan memulai percakapan)
Konseli            : Alhamdulliah baik Bu.
Konselor          : syukurlah kalau begitu, bagaimana kuliahnya?
Konseli            : alhamdulillah lancar – lancar saja Bu.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Restatement ( Pengulangan) dalam proses konseling

Opening (Pembukaan) dalam proses konseling

Acceptance (Penerimaan) dalam proses konseling