Bimbingan dan Konseling pada Aspek Pribadi

Bimbingan dan Konseling pada Aspek Pribadi

Menurut Sukardi (2008) dalam bidang bimbingan pribadi, pelayanan bimbingan dan konseling di SMP, SMA/SMK membantu siswa menemukan dan mengembangkan pribadi yang beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, mantap dan mandiri serta sehat jasmani dan rohani. Sejalan dengan pendapat di atas menurut Tohirin (2007) bimbingan pribadi adalah jenis bimbingan yang membantu siswa dalam menghadapi dan memecahkan masalah-masalah pribadinya. Masalah atau problem siswa yang berlarut-larut akan mengakibatkan frustasi dan neurosis. Masalah timbul karena siswa merasa kurang berhasil dalam menghadapi dan menyesuaikan dirinya sendiri.
Jadi bidang pengembangan kehidupan pribadi, yaitu bidang pelayanan bimbingan dan konseling yang membantu peserta didik dalam menilai dan mengembangkan kecakapan, minat, bakat, dan karakteristik kepribadian diri sendiri untuk mengembangkan diri sendiri secara realistik.
a.     Bentuk Bimbingan dan Konseling Pribadi
Bidang BK pribadi ini notabene harus tetap diberikan kepada seluruh siswa, baik siswa yang bermasalah atau tidak. Bentuk-bentuk Bimbingan pribadi sebagaimana dijelaskan oleh Tohirin (2007), ada beberapa macam bentuk layanan bimbingan pribadi, yaitu :
1)        Layanan informasi. Informasi tentang tahap-tahap perkembangan dapat mencakup perkembangan : fisik,  motorik, bicara, emosi, sosial, penyesuaian sosial, bermain, kreativitas, pengertian, moral, seks, dan perkembangan kepribadian. Sedangkan informasi tentang keadaan masyarakat dewasa ini dapat mencakup informasi tentang  ciri-ciri masyarakat maju, makna ilmu pengetahuan, dan pentingnya IPTEK bagi kehidupan.
2)        Pengumpulan data. Data yang dikumpulkan berkenaan dengan layanan bimbingan pribadi dapat mencakup identitas individu seperti nama lengkap, nama panggilan, jenis kelamin, tempat tanggal lahir, agama, alamat, bahasa daerah, anak ke, orang tua dan lain-lain, kejasmanian dan kesehatan, riwayat pendidikan, prestasi, bakat, minat, dan lain-lain.
3)        Orientasi. Layanan orientasi bidang pengembangan pribadi mencakup : suasana, lembaga dan obyek pengembangan pribadi seperti lembaga pengembangan bakat, pusat kebugaran dan latihan pengembangan kemampuan diri, tempat rekreasi, dan lain sebagainya.
4)        Materi dan pokok-pokok bimbingan dan konseling pribadi
5)        Materi dan pokok-pokok yang terkandung dalam bidang bimbingan pribadi menurut Mugiarso (2004) adalah sebagai berikut.
6)        Pemantapan sikap-sikap kebiasaan serta pengembangan wawasan dalam beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa,
7)        Pemantapan pemahaman tentang kekuatan diri dari pengembangan untuk kegiatan yang kreatif dan produktif baik dalam kehidupan sehari-hari maupun untuk perannya di masa depan,
8)        Pemantapan pemahaman tentang bakat dan minat pribadi serta penyaluran dan pengembangan melalui kegiatan yang kreatif dan produktif,
9)        Pemantapan pemahaman tentang kelemahan diri dan usaha penanggulangannya,
10)    Pemantapan kemampuan mengambil keputusan,
11)    Pemantapan kemampuan mengarahkan diri sesuai dengan keputusan yang telah diambilnya,
12)    Pemantapan dalam perencanaan dan penyelenggaraan hidup sehat, baik secara rohaniah maupun jasmaniah.
Menurut Ma’mur bimbingan pribadi ini dapat dirinci menjadi pokok-pokok berikut (Ma’mur Asmani,2010):
1)        Pemantapan sikap dan kebiasaan serta pengembangan wawasan dalam beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
2)        Pemantapan pemahaman tentang kekuatan diri dan pengembangan untuk kegiatan-kegiatan yang kreatif dan produktif, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun peranannya di masa depan,
3)        Pemantapan pemahaman tentang kelemahan diri dan usaha penanggulangannya,
4)        Pemantapan kemampuan dalam mengambil keputusan,
5)        Pemantapan kemampuan mengarahkan diri sesuai dengan keputusan yang diambilnya,
6)        Pemantapan kemampuan berkomunikasi, baik melalui lisan maupun tulisan secara efektif, dan
7)        Pemantapan kemampuan menerima dan menyampaikan pendapat serta berargumentasi secara dinamis, kreatif dan produktif.
8)        Dari pendapat di atas dapat disimpulkan materi dan pokok-pokok bimbingan pribadi yaitu tentang pemantapan sikap tentang ketaqwaan,  pemantapan sikap tentang kekuatan diri yang produktif, pemahaman tentang kelamahan diri dan penanggulangannya, kemampuan pengambilan keputusan, kemampuan mengarahkan diri dan pemantapan dalam perencanaan dan penyelenggaraan hidup sehat, baik secara rohaniah maupun jasmaniah.

b.    Tujuan Bimbingan dan Konseling Pribadi
Prayitno,(2004) menjelaskan bahwa tujuan bimbingan pribadi dimaksudkan siswa dapat mengenal kekuatan dan kelemahan yang ada pada dirinya sendiri serta menerimanya secara positif dan dinamis sebagai modal untuk mengenal lingkungannya dan merancanakan masa depannya. Pengenalan siswa terhadap lingkungannya dapat diartikan bahwa siswa dapat mengenal secara objektif lingkungannya, baik sosial dan ekonomi, lingkungan budaya yang sarat dengan nilai dan norma, maupun lingkungan fisik, dan menerima berbagai kondisi lingkungan tersebut secara positif dan dinamis. Pengenalan lingkungan ini meliputi lingkungan rumah, sekolah, alam dan masyarakat sekitarnya, dengan tujuan agar menunjang proses penyesuaian diri siswa dengan lingkungannya, serta dapat memanfaatkan sebesar-besarnya untuk pengembangan diri secara mantap dan berkelanjutan.
bimbingan pribadi dan pengenalan lingkungan, dimaksudkan agar siswa mampu bersikap disiplin dan bisa bertanggung jawab dengan masa depannya sendiri, baik yang menyangkut bidang pendidikan, bidang karir, maupun bidang kehidupan berbudaya, keluarga, dan kemasyarakatan. Secara lebih rinci Syamsu Yusuf (2009) menyatakan bahwa bimbingan pribadi bertujuan membantu siswa agar mampu mengembangkan kompetensinya, untuk pencapaian tujuan tersebut, mereka harus mendapatkan kesempatan untuk (Mugiarso,2004): 
1)        Mengenal dan memahami potensi, kekuatan, dan tugas-tugas perkembangannya 
2)        Mengenal dan memahami potensi dan peluang yang ada di lingkungannya 
3)        Mengenal dan menentukan tujuan dan rencana hidupnya serta rencana pencapaian tujuan tersebut.
4)        Memahami dan mengatasi kesulitan-kesulitan sendiri 
5)        Menggunakan kemampuannya untuk kepentingan dirinya, kepentingan tempatnya bekerja dan masyarakat.
6)        Menyesuaikan diri dengan keadaaan dan tuntutan dari lingkungannya, dan mengembangkan segala potensi dan kekuatan yang dimilikinya secara optimal.
c.       Aspek-aspek bimbingan dan konseling pribadi( Tohirin,2007)
Dalam bidang bimbingan pribadi , pelayanan bimbingan dan konseling membantu siswa menemukan dan mengembangkan pribadi yang beriman dan bertakwa terhadap tuhan yang maha esa, mantap, mandiri, serta sehat jasmani dan rohani. Bidang ini dirincikan sebagai berikut (Mugiarso,2004):
a.    Pengembangan sikap dan wawasan pribadi terhadap melalui sikap dan kebiasaan yang menunjukkan ketakwaan terhadap tuhan yang maha esa
b.    Pemantapan pemahaman tentang kekuatan diri dan pengembangannya untuk kegiatan yang kreatif dan produktif baik dalam kehidupan sehari-hari maupun untuk peranannya di tengah masyarakat.
c.    Pemantapan pemahaman tentang bakat dan minat yang dimiliki individu tersebut dan bagaimana cara konselor untuk menyalurkan bakat anak tersebut agar tidak salah tersalurkan.
d.   Pemantapan tentang bagaimana anak tersebut memahami kekurangan dirinya dan bagaimana ia dapat mengatasi kekurangan dirinya.
e.    Pemantapan kemampuan pengambilan keputusan bagi peserta didik.
f.     Pemantapan dalam menjalankan pilihan hidup.

d.      Pokok-pokok dalam bimbingan pribadi sebagai berikut:
a.    Penanaman dan pemantapan sikap dan kebiasaan serta pengembangan wawasan dalam beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa
b.    Penanaman dan pemantapan pemahaman tentang kekuatan diri dan pengembangannya untuk kegiatan-kegiatan yang kreatif dan produktif, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun untuk peranan dimasa depan
c.    Pengenalan dan pemantapan pemahaman tentang bakat dan minat pribadi serta penyaluran dan pengembangannya melalui kegiatan kegiatan yang kreatif dan produktif;
d.    Pengenalan dan pemantapan pemahaman tentang kelemahan diri dan usaha-usaha penanggulangannya
e.    Pemantapan kemampuan mengambil keputusan
f.     Pengembangan kemampuan mengarahkan diri sesuai dengan keputusan yang telah diambilnya
g.    Pemantapan dalam perencanaan dan penyelenggaaraan hidup sehat, baik secara rohaniah maupun jasmaniah.

e.       Ruang Lingkup Bimbingan Pribadi
Bimbingan dan Konseling buat pribadi atau individu mencakup pengembangan komitmen hayati beragama, menyalurkan talenta dan minat, pemahaman sifat dan kemampuan nan dimiliki siswa, memahami konsep diri, dan kemampuan dalam mengatasi masalah-masalah pribadi. Jika melihat cakupan dari BK Pribadi ini, tentu BK memiliki peran nan sangat krusial dalam pengembangan karakter siswa.
Guru BK seharusnya mampu membantu siswa mengenal siapa dirinya dan menggali potensi apa saja nan ada pada diri siswa buat dikembangkan. Selain itu, jika siswa mengalami masalah pribadi , guru BK juga merupakan orang nan paling tepat buat membantu mengatasi masalah pribadi tersebut.

Biasanya masalah pribadi siswa ialah stress, konflik dengan teman, konflik pribadi, dan frustasi. Dalam masalah ini, guru BK selain menjadi pendengar keluhan siswa juga harus mampu memberikan solusi terbaik sehingga siswa tak lagi merasa terpuruk dan merasa sendirian. Menurut Yusuf (2009), BK Pribadi ialah layanan yang mengarah pada pencarian pribadi nan mantap dengan tetap memperhatikan ciri dan keunikan individu beserta ragam permasalahan nan dihadapi oleh siswa.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Restatement ( Pengulangan) dalam proses konseling

Opening (Pembukaan) dalam proses konseling

Acceptance (Penerimaan) dalam proses konseling