Restatement ( Pengulangan) dalam proses konseling

Restatement ( Pengulangan) dalam proses konseling


1.      Definisi Teknik Restatement (Pengulangan)
Supriyo dan Mulawarman (2006: 23-24) mengungkapkan bahwa restatement (pengulangan kembali) adalah teknik yang digunakan konselor untuk mengulang atau menyatakan kembali pernyataan klien (sebagian atau seluruhnnya) yang dianggap penting.
Setiap klien menceritakan masalahnya (setiap bagian topik) , sebaiknya langsung di restatement. Jadi tidak menunggu klien selesai bercerita. Karena konselor tidak memungkinkan untuk menulis, dan tidak mungkin konselor mengingat semua perkataan klien. Restatement sebagian inti dari pernyataan klien.

2.      Tujuan Teknik  Restatement (Pengulangan)
Tujuan dari teknik Restatement  adalah:
a.       Untuk mengecek persepsi konselor itu sendiri
b.      Untuk menyakinkan bahwa konselor  mengerti apa yang digambarkan konseli
c.       Untuk merealisasaikan komentar konseli dengan mengulang apa yang telah konseli katakan dalam cara- cara yang lebih tepat.
d.      Menemukan inti dari masalah

3.      Fungsi / manfaat Teknik Restatement
Fungsi atau manfaat dari teknik Restatement adalah dapat digunakan untuk memberikan umpan balik kepada isi dari pernyataan konseli dengan kata- kata yang berbeda. Teknik ini dapat digunakan pada sesi tengah pada saat melakukan konseling atau kondisional menyesuaikan ungkapan kata – kat adari klien.

4.      Cara Melakukan Teknik Restatement
Menurut Supriyo & Mulawarman ( 2006: 24) cara melakukan restatement adalah :
a.       Pengulangan harus persis sama dengan pernyataan klien, tidak boleh nambah atau menguranginya.
b.      Intonasi konselor hendaknya variatif dengan memperhatikan pernyataan klien.

5.      Contoh Penggunaan Teknik Restatement
Konseli : Bu, saya bingung. Saya sudah punya pacar Bu, tatapi orang tua saya tidak merestui hubungan saya. Malahan orang tua saya ingin menjodohkan saya dengan anak temannya.
Konselor : orang tua anda tidak merestui hubungan anda...


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Opening (Pembukaan) dalam proses konseling

Acceptance (Penerimaan) dalam proses konseling