Bimbingan dan Konseling dalam Keluarga

Bimbingan dan Konseling dalam Keluarga

 Menurut prayitno (1995) mengemukakan  bagaimana pentingnya BK dalam keluarga. kompleksnya permasalahan keluarga modern adanya perbedaan antara suami dan istri serta anggota yang lainnya dan timbullah masalah. Makin meningkatnya kebutuhan manusia sedangkan sumber pemenuhannya terbatas ini juga penyebab permasalahan dalam keluarga.
A.    Asumsi dasar BK keluarga
         Weldon (1984) menurutnya asumsi dasar BK keluarga itu adanya perasaan kecewa, tertekan,atau sakitnya angota keluarga bukan hanya disebabkan oleh dirinya sendiri melainkan oleh interaksi yang tidak sehat antara keluarga satu dengan keluarga lainnya.

B.     Pihak-pihak yang melakukan konseling keluarga
       Syamsu yusuf (2005)  berpendapat bahwa pihak yang melakukan konseling itu ada pihak dari keluarga seperti ayah, ibu, dan anak akan tetapi ketika si individu ini membutuhkan pertolongan kita maka kita harus membantunya dan konseling keluarga tidak hanya 3 komponen saja meliankan yang lainnya juga. Seperti,
 a. ayah/ibu
 b. paman/ bibi
c. anak.

C.     Macam-macam bimbingan dalam bk keluarga
       Prayitno (19950 mengemukakan berbagai macam-macam bimbingan dalam keluarga yang meliputi didalamnya macam –macam dari bimbingan itu sendiri seperti,
a. bimbingan akhlak
b. bimbingan ibadah
c. bimbingan belajar

D.    Teknik konseling keluarga
      Robert ,s. slavin (2011) mengemukakan  bagaimana tekhnik konseling dalam keluarga itu sendiri seperti apa berikut ini :
a.      latihan asertif: teknik ketika individu sulit untuk menceritakan dirinya
b.      desentisasi sistematis: merupakan teknik behavioral yang berfungsi untuk menenangkan klient dari ketegangan yang dialami dan menjadikan rileks.
c.      pengkondisian aversi: teknik ini digunakan untuk menghilangkan kebiasaan buruk.
d.      pembentukan perilaku model: membentuk perilaku baru pada client.
e.      permainan dialog: teknik ini digunakan untuk memerankan kepribadian yang berbeda.

E.      Tata cara pelaksanaan BK dalam keluarga
 Muhamad, surya (1975) berpendapat bahwa ketika kita ingin mengkonseling seseoranga maka kita harus Kenali kepribadian individu terlebih dahulu, kenali masalah-masalah yang terjadi, lakukan pendekatan dan mendengar keluh kesah anggota tersebut ia mungkin akan nyaman mencurahkan keluh kesahnya. Beri selang waktu agar anggota keluarga tersebut memiliki waktu yang tepat dalam mengungkapkan masalah-masalahnya.hindari rasa ingin tahu dan curiga yang berlebihan.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Restatement ( Pengulangan) dalam proses konseling

Opening (Pembukaan) dalam proses konseling

Acceptance (Penerimaan) dalam proses konseling