Cara Meminimalisir Diskriminasi

Cara Meminimalisir Diskriminasi

·         Belajar untuk Tidak Membenci
Ada pandangan yang mengatakan bahwa prasangka dibawa seseorang sejak lahir.Sedangkan pandangan lain menegaskan bahwa sikap negatif tersebut diciptakan,bukan dibawa dari lahir.Anak-anak memiliki prasangka dengan mempelajari dari orang tuanya serta juga dari media massa.Upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi prasangka adalah dengan melarang orang tua atau orang dewasa lain untuk menurunkan sikap negatifnya tersebut terhadap anak-anaknya.Namundalam prakteknya,hal ini tidaklah sesederhana yang dibicarakan.Langkah pertama adalah dengan membantu orang tua atau orang dewasa untuk menyadari prasangka yang dimilikinya,kemudian dapat memotivasinya lebih jauh untuk tidak menularkannya pada anak-anaknya.Prasangka yang dimiliki membuat seseorang hidup tidak cukup tenang karena selalu ada perasaan was-was kalau-kalau ia berjumpa dengan outgrup yang menjadi target prasangkanya.

·         Direct Intergroup Contact
Pettigrew (1981,1997 dalam Baron dalam Byrne,2003) menyatakan,bahwa prasangka yang terjadi antarkelompok dapat dikurangi dengan cara meningkatkan intensitas kontak antara kelompok yang berprasangka tersebut.Apa yang dijelaskannya ini terkenal sebagai teori contact hypothesis.Dasar argumentasinya adalah bahwa: pertama,meningkatnya kontak memungkinkan terjadi pemahaman yang lebih mendalam mengenai kesamaan yang mungkin mereka miliki.Kedua,walaupun stereotip resisten terhadap perubahan,namun stereotip dapat berubah jika ada sejumlah informasi yang tidak konsisten atau bisa juga karena menemukan adanya sejumlah pengecualian dalam stereotip yang dimilikinya.Ketiga,adalah bahwa meningkatnya kontak dapat menjadi counter terhadap munculnya illusion of outgrup homogeneity.

·         Rekategorisasi
Rekategorisasi adalah melakukan perubahan batas antara ingrup dan outgrupnya.Sebagai akibatnya,bisa saja seseorang yang sebelumnya dipandang sebagai outgrupnya,tetapi kemudian menjadi ingrupnya.Rekategorisasi ini berpotensi untuk mengurangi prasangka yg sebelumnya ada.Seperti yang diungkapkan Gaertner dan koleganya (1989,1993 dalam Baron dan Byrne,2003) dalam teorinya mengenai Common in-grup identity model.Teori ini menjelaskan bahwa jika individu dalam kelompok yang berbeda melihat diri mereka sebagai anggota dari entitas sosial yang tunggal,maka kontak positif akan meningkat dan intergrupbias akan berkurang.

·         Intervesi Kognitif
Kecenderungan untuk melihat keanggotaan orang lain dalam berbagai kelompok sering menjadi kunci penyebab munculnya prasangka.Oleh karena itu,ada sejumlah intervensi untuk mengurangi dampak stereotip yang pada akhirnya dapat mengurangi kecenderungan prasangka dan diskriminasi.Pertama,dampak dari stereotip dapat dikurangi dengan memotivasi individu untuk tidak berprasangka.Kedua,melakukan sebuah intervensi untuk mengurangi kecenderungan orang untuk berfikir stereotip.

·         Social Influence sebagai Cara Mengurangi Prasangka
Kenyataan bahwa sikap terhadap kelompok ras atau kelompok etnis tertentu bisa dipengaruhi oleh lingkungan sosial,maka pengubahan sikap tersebut juga bisa dengan memanfaatkan pengaruh sosial yang ada.Teori ini dapat memberikan arahan kepada kita mengenai pendekatan intervensi yang dapat dikembangkan untuk mengubah sikap terhadap kelompok/ras tertentu.

·         Coping Terhadap Prasangka
Sejumlah studi menemukan banyaknya efek negatif yang ditemukan pada individu yang menjadi target diskriminasi.Individual yang tergolong minoritas sering mendapatkan pengalaman yang disebutnya sebagai ‘stereotype threat’ yaitu kesadaran orang-orang minoritas bahwa ia akan dievaluasi berdasarkan status minoritasnya.Kondisi semacam ini tentu saja dapat mengganggu berkembangnya rasa percaya diri dalam berbagai setting sosial yang ada.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Restatement ( Pengulangan) dalam proses konseling

Opening (Pembukaan) dalam proses konseling

Acceptance (Penerimaan) dalam proses konseling